*Laporan: Wardi Saputra – Inspiratif.co.id
TUBABA — Terkait sejumlah proses pembangunan sumur dalam terlindungi pada Program Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) tahun 2021 yang akhirnya diketahui milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) yang berada di Tiyuh (Desa) Agung jaya dan Marcu Buana Kecamatan Way kenanga disinyalir bermasalah kin terkuak. Senin, 16-Agustus-2021.
Dijumpai beberapa waktu yang lalu, Anton yang mengaku sebagai pengawas pada pekerjaan SPAM tersebut justru membenarkan masalah pada pemasangan pipa proses pembangunan sumur dalam terlindungi tersebut.
“Ya, memang benar kata tukang, pipa itu dibakar dulu ujungnya sebelum disambungkan, soalnya pipa yang digunakan itu ukurannya besar dari sambungan (T+L) yang ada, karena merk pipanya berbeda, jadi jika dipasang langsung tanpa dibakar tidak bisa, makanya ujung pipa itu kita bakar agar bisa masuk disambunganya,” kata Anton saat dijumpai awak media beberapa waktu yang lalu.
Meskipun benar demikian, justru Anton sendiri malah seolah bertindak arogan dan mengaku sudah memarahi sejumlah tukang yang bekerja di SPAM Tiyuh Agung Jaya yang membeberkan permasalahan yang terjadi tersebut kepada media.
“Akibat kejadian ini tukang-tukang itu sudah saya marahi semua yang memberikan keterangan ke media, maksud saya ngapain mereka (pekerja) ngomong seperti itu yang Lem kuranglah sambungan pipa bermasalah. ini videonya waktu saya memarahi tukang-tukang itu,” ujar Anton sembari menunjukan video saat memarahi para pekerja.
Sementara terkait SPAM di Tiyuh Marcu Buana, Anton pun juga memarahi para pekerja yang menyebutkan keterlibatan Anggota Legislatif (Aleg) Kabupaten Tubaba dalam proses pekerjaan itu.
“Mereka disana sudah saya tegur juga yang Bawa-bawa Nama Pak RN dan sudah saya sampaikan kepada mereka kalau tidak tau jangan Sok-sok’an tau yang punya proyek, karena Pak RN disitu hanya sekedar mengecek saja dan memberi masukan kalau pekerjaan itu kurang baik,” Ujarnya.
Ditempat terpisah, Nurul selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR Kabupaten Tubaba saat dijumpai diruang kerjanya menegaskan bahwa dengan kejadian itu pihaknya sudah melayangkan surat teguran kepada rekanan sebagai perpanjangan tangan Dinas PUPR yang mengerjakan proyek pembangunan sumur dalam terlindungi pada program SPAM yang diduga bermasalah tersebut.
“Kami sudah menurunkan konsultan dan sudah memberikan teguran kepada rekanan, jika pekerjaan itu dilanjutkan maka tidak akan kami terima dan harus dibongkar dan dikerjakan ulang,” tegas Nurul saat dijumpai diruang kerjanya. Senin, 16-Agustus-2021.
Dirinya juga mengingatkan kepada rekanan Dinas PUPR Tubaba untuk tidak bermain-main agar mendapatkan keuntungan terlalu besar pada saat pengerjaan proyek, karena jika proyek itu ada permasalahan seperti yang terjadi pada SPAM ini dan dibongkar ulang justru akan merugikan pihak perusahaan sebagai rekanan itu sendiri.
“Kenapa mereka itu mengambil resiko terlalu besar dengan bermain-main begitu, padahal jika material itu diganti paling selisih berapa sih? dan nantinya jika pekerjaan itu tidak diterima dan dibongkar ulang justru mereka rugi sendiri yang jelas itu sudah salah, jika pemasangan sambungan pipanya dibakar agar bisa masuk pada sambungannya, karena di Petunjuk Teknisnya (Juknis) tidak seperti itu,” Tuturnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah proyek pembangunan SPAM di Kecamatan Way Kenanga disinyalir terdapat beberapa permasalahan, mulai dari tidak memasang plang/papan nama proyek hingga penyambungan pipa.
Selengkapnya baca di link bawah ini:
1,653 total views, 1 views today